Gerhana Bulan atau dalam bahasa Arab disebut dengan istilah Khusuf adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika posisi Bulan berada di antara Matahari dan Bumi sehingga terjadi bayangan Bulan pada Bumi. Gerhana Bulan dapat terjadi pada saat Bulan berada pada fase Purnama. Fenomena ini biasanya dapat diamati dengan mata telanjang dan terjadi beberapa kali dalam setahun.
Daftar Isi
1. Pengertian Gerhana Bulan
Gerhana Bulan merupakan fenomena astronomi yang terjadi ketika posisi Bulan berada di antara Matahari dan Bumi sehingga terjadi bayangan Bulan pada Bumi. Fenomena ini terjadi pada saat Bulan berada pada fase Purnama. Pada saat terjadinya gerhana Bulan, Bulan akan terlihat merah kecoklatan karena cahaya Matahari yang tertahan di atmosfer Bumi.
2. Jenis Gerhana Bulan
a. Gerhana Bulan Total
Gerhana Bulan Total terjadi ketika Bulan benar-benar tertutup oleh bayangan Bumi. Pada saat terjadinya gerhana Bulan Total, Bulan akan terlihat merah kecoklatan karena cahaya Matahari yang tertahan di atmosfer Bumi. Gerhana Bulan Total terjadi lebih jarang dibandingkan dengan Gerhana Bulan Parsial.
b. Gerhana Bulan Parsial
Gerhana Bulan Parsial terjadi ketika Bulan hanya sebagian tertutup oleh bayangan Bumi. Pada saat terjadinya gerhana Bulan Parsial, Bulan akan terlihat seperti dipotong menjadi dua bagian. Gerhana Bulan Parsial terjadi lebih sering dibandingkan dengan Gerhana Bulan Total.
3. Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Shalat Gerhana Bulan dilakukan dengan cara yang berbeda dengan Shalat pada umumnya. Berikut adalah tata cara Shalat Gerhana Bulan:
a. Niat
Sebelum Shalat Gerhana Bulan dimulai, niat harus dibaca terlebih dahulu. Niat Shalat Gerhana Bulan dapat dibaca sebagai berikut: “Aku niat Shalat Gerhana dua rakaat, memperbanyak ruku’ dan sujud, karena Allah ta’ala.”
b. Takbiratul Ihram
Setelah niat dibaca, Shalat Gerhana Bulan dimulai dengan membaca Takbiratul Ihram. Takbiratul Ihram dibaca dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga dan membaca “Allahu Akbar”.
c. Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek
Setelah Takbiratul Ihram, membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek seperti halnya Shalat pada umumnya.
d. Ruku’ dan Sujud yang Lama
Setelah membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek, ruku’ dan sujud harus dilakukan lebih lama dari ruku’ dan sujud pada Shalat pada umumnya. Hal ini dilakukan sebagai simbol untuk memohon ampun kepada Allah SWT.
e. Tasyahud dan Salam
Setelah selesai melakukan ruku’ dan sujud yang lama, membaca Tasyahud dan Salam seperti halnya Shalat pada umumnya.
4. FAQ
Q: Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan Shalat Gerhana Bulan?
A: Waktu terbaik untuk melaksanakan Shalat Gerhana Bulan adalah pada saat terjadinya Gerhana Bulan. Namun, jika tidak memungkinkan untuk melakukan Shalat pada saat terjadinya Gerhana Bulan, Shalat Gerhana Bulan dapat dilakukan setelah terjadinya Gerhana Bulan.
Q: Apakah Shalat Gerhana Bulan wajib dilakukan?
A: Shalat Gerhana Bulan tidak wajib dilakukan, namun sangat dianjurkan untuk dilakukan bagi umat Muslim yang mampu.
Q: Bagaimana jika terjadi kesalahan dalam melaksanakan Shalat Gerhana Bulan?
A: Jika terjadi kesalahan dalam melaksanakan Shalat Gerhana Bulan, Shalat harus diulang kembali dari awal.